SEDIKIT PUISI
PUISI
A. RAHMAN
PERSIAPAN MENUJU
KELALAIAN
Ada
empat hari sebelum senja kita dipenuhi sepi
hari
pertama birumu pudar
hari kedua warna hujan berlapis di ubun-ubunmu
hari berikutnya belantara kesesakan lenyap
terakhir, kedip matamu pelan seolah kelopaknya menginginkan kantuk
lalu sepi itu tiba dengan semarak
LAYAU
Ucapan selamat malam tercecer di depan pintu kamar
entah
siapa yang memiliki, dia lupa seseorang yang jauh telah menanti
namun
apa daya, pagi sudah kadung cuci muka dan gosok gigi
ucapan
selamat salam kutelan, lalu kusampaikan pada diri sendiri
USAHA MENJADI PENGGERUTU
Di pangkuanmu, aku duduk meringkuk
kaku. Hanya berjarak sekedip mata, kau berteriak meracau lantaran tak kuat
menahan beban tubuhku.
Lalu
ke mana rindu yang kau bilang berat itu?
TUKAR TAMBAH
Di penghabisan hari, kulerak mimpi-mimpi dari ikatannya
kubiarkan
ia tidur sebagaimana aku
agar malam nanti
ia menjadi mimpi yang ceria
mengetuk kantuk lelaki yang lupa bahagia
BALANG
Puisi yang kutulis ini memang tidak menyasar hatimu.
Sengaja kubuat untuk membuktikan bahwa dunia ini masih menampung orang yang
melakukan sesuatu hanya untuk kesia-siaan
Komentar
Posting Komentar