KELAHIRAN DAN KELAHIRAN YANG LAIN
PUISI UNTUK ANAK DAN IBUKU
Tangis Manis
Tepat 1.23
di sunyi malam yang sejuk
tangismu, tangis kehidupan
dingin menyelubungi
kudekap, kubisikkan Nama Pencipta
biar hangat raga, juga jiwamu
sebelum 1.23
rintihan seseorang yang manjagamu
menjaga badannya, menjaga hatinya
rintih dan tangis yang melembapkan
hatiku yang kerontang
jiwaku yang hampa
setelah 1.23
ada bahagia dan perhitungan lain
ada dunia yang hadir
aku adalah makhluk baru
ada seseorang yang mesti direncanakan
hidupnya, masa kecilnya, budi bahasanya, bahagianya.
dan tanggul yang menahan ombak kecil juga besar
anakku
hidup adalah batu-batu yang kelak kau temui
ada yang keras nan besar, ada yang kerdil
kau dan semua jalan hidup yang kau pilih
yang bisa menuntun
serta kasih sayang zat, yang menciptakan kita
Tumbang Bondang, 2023
MENGHAYATI HAYAT
yang hilang darimu adalah tawa
hari-hari itu, hanya hari-hari itu
selebihnya adalah obrolan yang mengacaukan kecanggungan
bertumpuk seperti kisahmu tentang silsilah kerabat
tentang mereka yang harus disapa
kubikin pula bagan itu
tetua yang kau sebut satu demi satu
tak kukenali, tapi semangatmu menceritakan mereka
kutulis pula nama-nama itu, leluhur
yang luput darimu adalah keluh kesah
pada siapa derita yang kau emban
untuk dicurahkan
selain kepada darah dagingmu
kau isap sendiri air mata itu
aku, kami lupa gerak bibirmu
getar dan linangan yang disangka lazim kau tunaikan
tapi dirimu hamba
ada jerat yang pernah mengekang jiwamu
ada mimpi yang urung menjadi mimpi
tidurmu sesak diimpit angan lain
yang tersisa darimu adalah kata-kata
dan bayang-bayang
ingatkah kau kata pertama yang kuucapkan
mama
ingatkah kau wajah pertama yang menyapaku
Ibu
telah hadir di pangkuanmu
nanti dewasa ia acap abai
setelah kata-kata itu ia temu juga lalai
kata-kata yang cuma singgah lelah
mulut bukan ibu kandung ucapan
hatimu yang menjadi moyang segala kebajikan
yang tertinggal darimu ialah kehampaan
di rumah ini
tapi siapa peduli jika kau terus mengunjungi kepalaku
tiga hari setelah hari itu
samar suaramu
merayap di celah papan busuk gubuk ini
di dipan kapuk petunjuk baumu
kami resapi peluhmu meski terlambat
di helai demi helai bahalai
di lembar baju yang kau gemari
yang kita alpa bukanlah menjunjung kepulanganmu dengan pesta pora
kita secuil mengingat budi ajarmu
buruk baikmu
yang sebaiknya kau terima
adalah rapalan-rapalan kami di setiap penjuru waktu
Palangka Raya, 2023
Komentar
Posting Komentar